Celcius : Fahrenheit Legend. Chapter 01

Bumi di masa depan, telah banyak berubah, salah satu perubahan yang besar adalah kecanggihan teknologi yang pernah dibuat oleh manusia, dan juga perubahan yang amat dominan bagi bumi sendiri yaitu, kerusakan alam yang sangat parah.

Seorang Ilmuwan muda di Eropa yang bernama Nicolas Fahrenheit, menyadari bahwa bumi sudah tidak layak ditempati lagi karena kerusakan yang parah oleh manusia. Beliau membuat pesawat induk luar angkasa bersama temannya Hendrick von Celcius.

Pesawat ini dibuat untuk mencari tempat tinggal baru bagi manusia di luar angkasa, pesawat ini diberi nama Degrees. Setelah bersiap-siap, Fahrenheit memimpin langsung pencarian ini , tapi Celcius tidak bisa ikut bersamanya, karena urusan-urusan yang masih banyak di bumi.

Pencarian pun berlanjut, beberapa tahun kemudian awak kapal Degrees menemukan planet yang berwarna biru dan sangat mirip dengan bumi. Fahrenheit langsung meneliti planet itu sebelum memasukinya. Dilihat dari ukuran dan jarak planet itu terhadap matahari di sistem orbit nya, persis sekali dengan bumi, sehingga Fahrenheit mengambil kesimpulan bahwa planet ini bisa dihuni.

Degrees pun mengirimkan pesawat untuk meneliti keadaan planet itu, dan tanpa diduga terdapat banyak sekali kehidupan-kehidupan disana. Tanpa pikir panjang, Fahrenheit memutuskan untuk mendarat di planet itu.

Setelah pendaratan, mereka mengecek ulang kondisi alam dan sekitar yang setelah beberapa lama di cek, seluruh kandungan gas dan mineralnya persis dengan bumi, dan mereka akhirnya bisa membuka baju luar angkasa mereka.

Setelah tinggal beberapa lama untuk meneliti, Fahrenheit memutuskan untuk kembali ke bumi untuk memberi kabar gembira ini. Degrees pun kembali melayang ke angkasa. Setelah sampai di sistem Tata Surya, awak Degrees kesulitan mencari bumi, yang entah mengapa, tidak terlihat sama sekali di radar ataupun di jalur orbitnya. Anehnya mereka menemukan bulan yang mengorbit tidak pada tempatnya.

Mereka mendekati bulan dan memasuki pangkalan luar angkasa bulan. menurut mereka yang ada di bulan, setelah beberapa tahun perginya Degrees, bumi mengalami gempa bumi yang luar biasa, dan itu memicu reaktor-reaktor sumber tenaga nuklir hancur dan meledak sehingga bumi hancur oleh manusia itu sendiri. Fahrenheit yang tidak menyangka bumi akan menjadi begini merasa menyesal telah pergi dengan Degrees, lalu salah satu orang yang selamat memberikan sebuah pesan dari Celcius untuk Fahrenheit.

Setelah membaca pesan tersebut, Fahrenheit kembali bersemangat, dan membawa orang-orang yang selamat pergi ke planet yang ditemukan oleh Fahrenheit. Dan Fahrenheit memberi nama planet itu dengan nama teman akrabnya yang meninggal saat bumi hancur, yaitu Celcius.


Beberapa tahun kemudian, Fahrenheit menyadari ada 2 jenis ras yang mirip manusia tinggal di tempat itu yang satu beliau beri nama Cleva, karena mereka tinggal di sekitar kaki gunung-gunung, dan memiliki kemampuan yang manusia kenal sebagai sihir. Dan yang satunya lagi beliau beri nama Fagan, mereka berukuran lebih pendek dari manusia dan tinggal di hutan-hutan.

Dengan sihir dari ras Cleva, 3 ras itu dapat berbicara satu-sama lain, dan mereka ternyata hampir bernasib sama dengan manusia bumi.

Ras Cleva yang bukan penduduk asli planet itu, berkata bahwa diplanet sebelumnya, ada seorang Cleva yang menggunakan kekuatan alam secara berlebihan dan mengakibatkan ketidakstabilan, sehingga para makhluk hidup disana mati. Dan pemimpin ras Cleva dengan seluruh kekuatannya memindahkan sesamanya yang masih hidup ke planet ini.

Sedangkan ras Fagan, planet asalnya diinvasi oleh makhluk yang manusia kenal sebagai alien. Mereka merusak tempat tinggal para Fagan untuk dijadikan hunian baru. Sayangnya mereka tidak bisa ramah dengan Fagan, dan mengakibatkan perang terus menerus. Para Fagan yang menyadari tidak mungkin bisa menang melawan alien itu, mencuri kapal induk mereka dan terbawa ke planet ini. Sayangnya, kapal induk yang mereka pakai itu kandas saat mendarat di planet ini.

Fahrenheit yang mendengar cerita dari masing-masing ras, merasa bahwa teknologi yang semakin canggih malah membuat kehancuran dan kerugian bagi masing-masing. Karena itu, pesawat induk Degrees ia luncurkan ke luar angkasa tanpa pilot atau siapapun didalamnya dan diarahkan menuju matahari.

"Kurasa ini saatnya bagi kita, para manusia, merasakan susahnya hidup tanpa teknologi yang pada akhirnya menghancurkan kita semua.." kata Fahrenheit.

Akhirnya para manusia pun mengalami fase yang disebut kemunduran jaman.

Dua ratus tahun kemudian, ketiga ras itu dapat hidup saling berdampingan dan mereka mendirikan sebuah kota yang mereka beri nama Fahrenheit, mereka memutuskan memberi nama itu karena bagi mereka, beliau adalah seorang yang amat sangat dihormati karena kebijaksanannya dan kecerdasannya.